OPTIMALISASI LIMA KECERDASAN DASAR MERAIH KESUKSESAN DALAM BIDANG AKADEMIS DAN NON AKADEMIS
DI DUNIA PERKULIAHAN
KARYA TULIS
ILMIAH
Dibuat Guna Mengikuti
Lomba Karya Tulis Ilmiah Dalam Rangkaian Acara Bersempena Pelantikan Pengurus
Daerah
Ikatan Mahasiswa
Bimbingan Konseling Indonesia (IMABKIN) Provinsi Riau Periode 2011-2013
Oleh:
MILA AZIZAH
11032203914
FAKULTAS
USHULUDDIN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF
KASIM
PEKANBARU
2011
KATA PENGANTAR
Setinggi puji dan sedalam syukur hanya bagi Allah SWT
yang menebarkan kasih sayang dan rezeki-Nya meski tanpa diminta oleh
makhluk-Nya. Karena rahman dan rahim-Nya penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini. Tak terlupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah ruah kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah,
membenarkan aqidah dan membawa alam dalam suasana berkah.
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai
bentuk partisipasi dan keikutsertaan dalam lomba pembuatan karya tulis ilmiah
yang diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Bimbingan Konseling Indonesia (IMABKIN)
dalam rangka Bersempena Pelantikan Pengurus Daerah IMABKIN Provinsi Riau dengan
tema lomba yang dipilih penulis “Sukses Kuliah, Sukses Organisasi.”
Penulis menyampaikan untaian terima kasih yang tak
terkira untuk semua pihak yang telah banyak memberikan motivasi dan membantu
proses terselesaikannya karya tulis ilmiah ini. Karena tanpa ada pihak-pihak
yang ikhlas mengulurkan tangannya, karya ilmiah ini tidak akan terbentuk.
Meski telah berusaha maksimal, namun penulis menyadari
bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi tercapainya kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya tulis
ilmiah ini bermanfaat untuk menambah khazanah pengetahuan kita.
Pekanbaru,
10 November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... ..1
B. Rumusan Masalah................................................................................. ..2
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................. ..2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Arti Penting Sebuah Kesuksesan bagi Seorang
Mahasiswa................. ..3
B. Kekuatan Dahsyat yang Menyokong Kesuksesan................................ ..3
C. Optimalisasi Lima Pondasi Dasar Meraih
Kesuksesan......................... ..8
D. Sukses Bidang Akademik..................................................................... 10
E. Sukses Berorganisasi............................................................................. 11
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan orang bermental miskin dan
bermental kaya.............................. 6
Tabel 2. Perbedaan ciri-ciri kecenderungan
otak kiri dan otak kanan........................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Setiap orang pasti ingin meraih kesuksesan,
terlebih lagi bagi seorang mahasiswa yang menempuh puncak pendidikannya. Semua
mahasiswa tentunya ingin sukses, namun banyak yang tidak tahu seperti apa
mewujudkannya.
Dalam waktu yang sama, ada mahasiswa yang
sukses namun ada pula yang gagal. Banyak fenomena yang kita dapatkan dimana ada
mahasiswa yang study oriented saja. Masa produktifnya dihabiskan hanya
untuk berkutat dengan diktat-diktat perkuliahan dan mendapatkan nilai perfect
disetiap mata kuliah yang diambilnya, namun ia merasa alergi terhadap sesuatu
yang berbau organisasi.
Di pihak lain, ada mahasiswa yang begitu hobi
berorganisasi, hingga tak jarang organisasi dijadikan sebagai tempat pelarian
karena nilai akademisnya hancur. Ia hanya berfikir hidup bersosialisasi tanpa
kemampuan berfikir yang memadai.
Ada pula tipe mahasiswa yang bisa sukses di
bidang akademis dan organisasi, namun sayang, jiwanya tidak mandiri dan masih
bergantung pada orang tuanya. Padahal saat keluar nanti, jiwanya dituntut untuk
mandiri.
Fenomena lainnya, ada mahasiswa yang bisa
sukses di bidang akademis, organisasi dan finansial yang memadai, namun hatinya
kosong seolah belum mencapai apa yang ia harapkan. Di sinilah kekuatan
spiritual itu dibutuhkan.
Setidaknya ada lima pondasi dasar kecerdasan
yang mesti dimiliki seorang mahasiswa. Beranjak dari hal inilah, seorang mahasiswa
harus mengetahui arti penting sebuah kesuksesan dan mengenali kecerdasan yang
dia miliki serta mengoptimalkannya sehingga dapat mengantarkannya pada
kesuksesan sejati dalam berbagai bidang baik spiritual, finansial, akademik
maupun organisasi.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas, maka timbullah beberapa pertanyaan yang mengusik
geli kita, antara lain sebagai berikut:
1. Apa Arti Penting sebuah kesuksesan bagi
seorang Mahasiswa?
2. Kecerdasan apa saja yang mesti dimiliki oleh
seorang Mahasiswa dalam usahanya meraih kesuksesan?
3. Bagaimana cara mengoptimalkan kecerdasan yang
dimiliki oleh seorang mahasiswa?
4. Bagaimana kiat agar seorang Mahasiswa meraih
kesuksesan di bidang akademis?
5. Apa manfaat dari organisasi dan bagaimana
trik-trik agar sukses dalam berorganisasi?
C. Tujuan
Pembahasan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Menyadari arti penting sebuah kesuksesan bagi
seorang mahasiswa
2. Mengetahui macam-macam kecerdasan yang mesti
dimiliki oleh seorang Mahasiswa
3. Memaparkan langkah-langkah yang dapat ditempuh
sebagai usaha mengoptimalkan kecerdasan seorang mahasiswa
4. Menerangkan kiat-kiat agar menjadi mahasiswa yang
sukses di bidang akademis
5. Menjelaskan manfaat keikutsertaan mahasiswa dalam
berorganisasi dan trik-trik sukses berorganisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Penting Sebuah
Kesuksesan Bagi Seorang Mahasiswa
Sukses adalah sebuah keharusan bagi setiap
orang terutama bagi seorang mahasiswa yang duduk di bangku perkuliahan. Bagaimana
tidak, orang yang tidak menduduki bangku kuliah saja bisa meraih kesuksesan,
apalagi yang sedang dan sudah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Kata-kata “sukses” bukan sesuatu yang dapat melemahkan, sebaliknya adalah
sebuah motivasi yang berenergi, mengajak mahasiswa untuk merenung, memahami dan
mewujudkannya.
Mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yang
mampu mensinergikan segala potensi yang
telah Allah titipkan kepadanya. Tidak sekedar meraih target nila, namun dapat
menjadi pribadi mulia dengan kecerdasannya, ketinggian akhlaknya dan manfaat
yang ia berikan pada orang lain.
Kesuksesan mahasiswa adalah sebuah bukti usaha
keras dalam menempuh pendidikan. Kata “kesuksesan” menafikan kesia-siaan dari
apa yang telah ia lakukan. Jika seorang mahasiswa tak mampu mengukir
kesuksesan, itu adalah pertanda bahwa apa yang ia tempuh hanya permainan
belaka. Dan perlu digarisbawahi bahwa kesuksesan tidak hanya dipandang dari
satu sisi dan satu bidang saja. Banyak macam kesuksesan yang dapat digali dan
diraih seorang mahasiswa sebagai bukti kesungguhannya dalam melangkah dan
menentukan nasib hidupnya di masa yang mendatang.
B. Kekuatan
Dahsyat yang Menyokong Kesuksesan
Ada lima pondasi dasar yang dapat menyokong
kesuksesan seorang mahasiswa, yaitu: Kekuatan Spiritual (Spiritual Power)
yang membuatnya tetap berada di puncak kesuksesan sejati, Kekuatan Emosional (Emotional
Power) yang membuatnya mampu beradaptasi dengan diri dan
lingkungannya, Kekuatan finansial (Financial Power) yang mempertahankan
‘izzah dirinya, kekuatan intelektual (Intellectual Power) yang
mendasari setiap keputusannya, dan kekuatan aksi (Action Power) yang
menjadikannya seorang pemenang, bukan pecundang.
Adapun penjelasan dari lima pondasi dasar
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan Spiritual (Spiritual Power)
Kesuksesan sejati adalah saat kita dekat dengan
Sang Maha Pemberi Kesuksesan, dialah Allah swt. Pemilik jagat raya dan seluruh
isinya.[1]
Seringkali kita melihat seseorang yang cerdas secara intelektual, namun karena
salah bergaul dan tidak memiliki kecerdasan spiritual yang memadai, akibatnya
ia terjerumus pada kesia-siaan sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada
potensi kecemerlangan dalam dirinya yang mulai berkurang, bahkan perlahan-lahan
sirna.
Kecerdasan spiritual adalah bagian terpenting
bagi sebuah kesuksesan. Bagian yang paling penting dalam menetapkan tujuan
adalah bahwa tujuan itu didorong oleh tekad hati dan iman, sehingga menimbulkan
rasa senang yang menghasilkan daya gerak untuk maju. Sebab, jika sesuatu
didorong oleh tekad dan iman yang kuat, kita akan bergerak tanpa sadar seperti
kita melakukan suatu hal yang menyenangkan dan kita akan menikmatinya. [2]
Banyak orang yang berhasil melewati suatu proses suatu kerja dengan stress,
ketakutan dan kelelahan, tetapi setelah mendapatkan semuanya, mereka malah
merasa tidak puas. Maka jiwa spiritual dalam diri seseorang dapat membangun
pencapaian dengan mudah karena semua dilakukan secara otomatis, ikhlas dan
mengharapkan ridha-Nya.[3]
Selain itu, dengan belajar bagaiman memiliki
rasa syukur yang kuat disertai dengan keterbukaan fikiran, kita bisa belajar
membawa masuk hal-hal yang baru, jitu dan cemerlang. Ini termasuk
gagasan-gagasan cerdas, prinsip-prinsip yang efektif keyakinan yang kuat dan
kondisi fikiran yang cemerlang.[4]
Ini sangat dibutuhkan bagi setiap orang, terlebih mahasiswa yang terkenal
dengan ide-ide dan gagasan-gagasannya.
b. Kekuatan Emosional (Emotional Power)
Para peneliti mulai merasakan begitu
pentingnya kecerdasan emosional yang menjadi salah satu penentu kesuksesan
seseorang. Banyak orang yang cerdas bahkan jenius dengan IQ di atas rata-rata,
namun di dunia kerja hanya ditempatkan di level bawah, atau di bangku
perkuliahan layaknya bagai orang yang dikucilkan karena kepribadiaannya yang
kurang disukai atau sulit bersosialisasi.
EQ tidak didapat begitu saja karena EQ adalah
akumulasi dari kecenderungan individu yang bersifat bawaan dengan faktor
lingkungannya. EQ dapat dilatih dan dibentuk. Attitude adalah salah satu faktor
penting karena dari attitude inilah kita dapat menilai emosi seseorang.
Sumber dari attitude adalah karakter dari masing-masing individu.
Karakter ibarat sebuah perjalanan panjang, akumulasi dari kilatan fikiran yang
membentuk ide, kemudian berubah menjadi pemahaman dan terimplementasikan lewat
ucapan lalu ucapan menjadi perbuatan yang disadari. Perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang ditambah dengan setetes emosi menghasilkan kebiasaan, dan
kebiasaan yang menahun itupun akhirnya mengkristal menjadi karakter diri yang
utuh dan cenderung sulit diubah. Akhirnya dengan karakter itulah, secara sadar
maupun tidak, kita melakukan dan merespon suatu hal.[5]
c. Kekuatan Finansial (Financial Power)
Finansial ataupun materi merupakan hal yang
tidak bisa dinafikan dalam kehidupan manusia. Banyak mahasiswa yang bisa sukses
di bidang akademik dan organisasi, namun masih menggantungkan dirinya pada
orang lain. Padahal seorang mahasiswa ataupun sarjana dituntut jiwa
kemandiriannya.
Lalu apakah mahasiswa mesti kaya? Dan apakah
kaya hanya dinilai dari harta? Ada beberapa persepsi yang mesti kita fahami
mengenai definisi orang kaya finansial. Orang kaya adalah orang yang mau
menunda kesenangannya dan menggunakan seluruh potensinya untuk membuat uang dan
mengejarnya. Kaya tidak selalu diukur dari menterengnya rumah, mahalnya mobil
atau handphone terbaru yang ia miliki. Kaya dapat dilihat dari sikap
mental untuk terus mandiri, memutar keuntungan usaha untuk modal selanjutnya
sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan menginvestasikan sebagian
yang lainnya dalam bentuk deposito, emas, property atau bahkan melebarkan sayap
perusahaannya.
Perbedaan antara orang yang bermental kaya dan
miskin dapat tercermin lewat tabel di bawah ini.
Tabel 1. Perbedaan orang bermental miskin dan
bermental kaya
Orang Bermental Miskin
|
Orang Bermental Kaya
|
Ingin hasil instan
|
Menikmati proses
|
Lebih banyak membeli
barang yang konsumtif
|
Lebih banyak memberi barang yang oroduktif
|
Menghalalkan berbagai
cara
|
Sangat menjaga kehalalan proses
|
Tidak mau berubah
(Jumud)
|
Kreatif
|
Mengandalkan orang lain
|
Mandiri
|
Senang menerima
|
Senang memberi
|
Gimana nanti
|
Nanti gimana
|
Kuliah hanya untuk
mengejar nilai yang bagus
|
Kuliah mengejar ilmu
|
Untuk meraih kekayaan itu, diperlukan
manajemen yang baik, baik manajemen keuangan, waktu, lingkungan dan lain
sebagainya.[6]
Banyak alternatif usaha yang bisa dilakukan
para mahasiswa baik itu bekerja di sebuah lembaga atau perusahaan, seperti
mengajar privat, menjaga warnet, toko dan lain sebagainya, maupun bekerja
dengan mengandalkan skill seperti menjadi seorang trainer, penulis, programer
atau apa saja yang tidak menggantungkan diri pada sebuah perusahaan.
d. Kekuatan Intelektual (Intellectual Power)
Berbicara mengenai kekuatan intelektual,
masyarakat pada umumnya bisa mengkorelasikan dengan kemampuan otak untuk
berfikir atau yang lebih dikenal dengan sebutan Intellectual Quotien (IQ).
Otak adalah perangkat paling canggih dalam
sistem tubuh kita. Ide-ide cemerlang muncul dari otak. Tingka laku dan gerak
manusia tidak akan terwujud kecuali dengan instruksi-instruksi yang terpusat
pada syaraf-syaraf otak. Otak mampu
menyimpan berbagai pengetahuan dengan menggunakan rumus-rumus tertentu.[7]
Otak terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak
kiri dan otak kanan yang masing-masing bagia tersebut memiliki ciri-ciri yang
berbeda sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2. Perbedaan ciri-ciri kecenderungan otak
kiri dan otak kanan
Otak Kiri
|
Otak Kanan
|
Senang dengan hal detail
|
Senang dengan hal global
|
Spesialis
|
Generalis
|
Fokus pada satu masalah
|
Dapat memikirkan lebih dari satu masalah
|
Analitis
|
Kreatif
|
Teratur
|
Acak (random)
|
Berbicara lambat
|
Berbicara cepat
|
Konseptor yang bagus
|
Cocok membuat keputusan strategis
|
Pemikir yang handal
|
Komunikator yang bertalenta
|
Setiap orang harus dapat memahami
kecenderungan dirinya dala memfungsikan peran otaknya, apakah otak kanannya
lebih dominan atau bahkan sebaliknya.
e. Kekuatan Aksi (Action Power)
Action Power berarti kekuatan untuk beraksi, mengerjakan
semua ilmu yang telah dimiliki dan menuliskan perencanaan matang mengenai
step-step konkrit yang akan dilakukan. Dalam sebuah pepatah dikatakan, “Ilmu
tanpa amal bagaikan pohon yang tidak berbuah.”
Sebagai seorang mahasiswa, sudah semestinya
mempraktekan semua teori dan menjajal jurus-jurus ampuh yang telah didapatkan
agar tak menjadi suatu hal yang sia-sia.
C. Optimalisasi
Lima Pondasi Dasar Meraih Kesuksesan
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan lima pondasi dasar kecerdasan sebagaimana yang telah disebutkan
di atas. Namun secara ringkas, ada beberapa point penting trik dan cara yang
mesti dilakukan agar kecerdasan yang dimiliki dapat berguna secara optimal.
Ada beberapa kiat memupuk kecerdasan
spiritual, diantaranya:
1. Menjemput hidayah biarpun harus mengorbankan
segala yang kita miliki, karena di sanalah letak kesuksesan sejati.
2. Memiliki landasan ilmu yang dikuatkan dengan
iman, diaplikasikan dengan amal dan dimurnikan dengan keikhlasan.
3. Memilih lingkungan yang kondusif yang dapat
memberi efek positif.
4. Mengikuti kelompok-kelompok mentoring sebagai
sarana menambah wawasan dan proses perbaikan diri.
5. Istiqomah dalam beribadah. Melakukannya secara
bertahap dan kontinyu serta segala sesuatu yang kita lakukan selalu diniatkan
untuk beribadah kepada-Nya.[8]
Untuk membentuk dan mengoptimalkan EQ, ada
beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:
1. Melatih Emosi diri
Mr. Andrew Bryant memaparkan beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk menyuplai emosi positif dalam diri seseorang, yaitu:
a. Mengakses perasaan positif yang diperlukan
dengan cara mengingat peristiwa yang memicu perasaan gembira
b. Mengamplifikasikan atau memperkuat perasaan
positif yang diperlukan dengan menguatkan perasaan yang diasosiasikan.
c. Mengaplikasikan perasaan positif tersebut pada
hubungan (asosiasi) yang baru.[9]
2. Melatih cara bergaul
Theodore Rooselevt mengatakan bahwa satu-satunya unsur
yang paling penting dalam formula keberhasilan adalah mengetahui bagaimana cara
bergaul dengan orang lain. Seseorang harus melatih dirinya untuk dapat bergaul
dan berkomunikasi dengan lawan bicaranya agar disenangi dan dihormati dimanapun
berada. Diantaranya adalah tidak pelit senyum, mudah menyapa, mendengarkan
lawan bicara, mengetahui titik sentuh (latar belakang ataupun karakter mendasar
yang dimiliki) lawan bicara, serta memahami topik yang dibicarakan.
Sedangkan cara-cara melatih dan mengoptimalkan
kekuatan finansial, dapat melalui trik-trik di bawah ini:
a. Mengejar peluang kerja baik. Kerja bisa
dilakukan baik bergantung pada suatu perusahaan maupun yang bersifat mandiri.
b. Memiliki manajemen waktu yang tepat
c. Membuat skala prioritas jika dihadapkan pada
dua aktivitas yang berdempet.
d. Belajar lebih tekun dan bekerja lebih baik.
e. Memberi lebih dari yang diharapkan dari suatu
pekerjaan
f. Tidak hanya sekedar bekerja, namun mempelajari
sistemnya secara detail
g. Menjalin relasi dan membangun kepercayaan di
lingkungan kita berada
h. Menjaga penampilan
i.
Mengelola pendapatan yang dihasilkan serta memanfaatkannya
sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.
Kiat mendahsyatkan kekuatan intelektual adalah
sebagai berikut:
a. Mengoptimalkan kinerja otak kanan dengan
mengamati, meniru, memodifikasi, berfikir tentang suatu kemungkinan, berfikir
sesuatu yang beda dari biasanya, dan mencatat setiap ide yang muncul.
b. Mengoptimalkan kinerja otak kiri dengan cara
berfikir kritis dan logis, membaca buku yang berkualitas, mengikuti diskusi dan
perdebatan yang berkualitas, mempelajari bahasa baru, fokus pada detail dan lain
sebagainya.[10]
c. Melejitkan daya ingat dengan cara memperbanyak
zikir kepada Allah, melakukan latihan-latihan otak, membuat catatan dan pembukuan informasi, olahraga
teratur dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani, tidur yang cukup, dan lain
sebagainya.[11]
D. Sukses Bidang
Akademis
Ada beberapa trik yang terbukti ampuh bila diterapkan
untuk meraih kesuksesan seorang mahasiswa di bidang akademik, antara lain:
a. Membuat goal setting yang jelas, yaitu
menetapkan tujuan dan tekad menjalani perkuliahan dan menampakkan aksi nyata
yang berdampak pada hasil yang akan dicapai.
b. Memahami buku panduan akademik
c. Membuat rencana kesuksesan akademik, yaitu
memfokuskan diri dalam mencapai target nilai yang diinginkan.
d. Mengambil SP (Semester Pendek) jika ada.
e. Mengambil terlebih dahulu mata kuliah
prasyarat.
f. Banyak membaca dan berlatih.
g. Hati-hati terhadap jebakan lingkungan yang
membawa dampak negatif bagi karakter dan motivasi belajar
h. Memiliki waktu belajar khusus setiap harinya.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui ukuran kemampuan diri yang kita miliki.
i.
Aktif bertanya dan antusias dalam setiap mata kuliah.
Keaktifan kita dalam bertanya dapat membawa dampak positif dalam kegiatan
belajar mengajar. Selain menambah wawasan, kita juga akan mudah dikenali oleh
dosen.
j.
Membuat dosen kenal dan tahu posisi kita dengan cara
menunjukkan prestasi kita, bersilaturahmi dan berbuat baik serta menghormati
mereka. Bisa juga dengan cara menanyakan pendapat dosen mengenai suatu
permasalahan.[12]
E. Sukses
Berorganisasi
Ada beberapa hal yang harus kita dapatkan saat
berorganisasi agar waktu yang kita berikan untuk organisasi tidak sia-sia,
bahkan bermanfaat untuk masa depan kita, yaitu:
a. Menetapkan tujuan keikutsertaan dalam
organisasi. Jangan karena hanya diajak teman, atau ingin dekat dengan
seseorang. Menetapkan tujuan adalah hal penting karena menentukan langkah yang
akan kita tempuh.
b. Mengetahui keuntungan dan kerugiannya. Semakin
kita mengetahui manfaatnya, akan semakin semangat dan mudah pula kita
menjalaninya. Namun jangan abaikan kerugian yang mungkin saja terjadi.
c. Menyesuaikan dengan target hidup kita. Hal ini
diperlukan untuk menyokong potensi yang kita miliki.
d. Berusaha menjadi yang terbaik.
e. Mempengaruhi, bukan terpengaruh. Jadilah
magnet positif yang memotivasi hingga arus negatif dapat diatasi dengan baik.[13]
Manfaat mengikuti organisasi:
1. Mendapatkan komunitas dan relasi baru serta
memperluas jaringan usaha kita.
2. Sarana pembelajaran menjadi pemimpin yang
bijaksana atau pengikut yang setia.
3. Belajar cara berinteraksi dan bersosialisasi
yang baik
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yang
mampu mensinergikan segala potensi yang
telah Allah titipkan kepadanya. Tidak sekedar meraih target nilai, namun dapat
menjadi pribadi mulia dengan kecerdasannya, ketinggian akhlaknya dan manfaat
yang ia berikan pada orang lain.
Ada lima pondasi dasar yang dapat menyokong
kesuksesan seorang mahasiswa, yaitu: Kekuatan Spiritual (Spiritual Power)
yang membuatnya tetap berada di puncak kesuksesan sejati, Kekuatan Emosional (Emotional
Power) yang membuatnya mampu beradaptasi dengan diri dan
lingkungannya, Kekuatan finansial (Financial Power) yang mempertahankan
‘izzah dirinya, kekuatan intelektual (Intellectual Power) yang
mendasari setiap keputusannya, dan kekuatan aksi (Action Power) yang
menjadikannya seorang pemenang, bukan pecundang.
2. Saran
Inilah suatu pengenalan dan pengoptimalisasian lima kecerdasan dasar bagi sorang mahasiswa dalam meraih kesuksesan
di berbagai bidang. Mengingatkan pentingnya sebuah proses pencapaian kesuksesan,
maka diharapkan bagi mahasiswa untuk mengenali potensi dan mengoptimalkan
kemampuan yang dimilikinya serta berusaha mengaplikasikannya agar dapat meraih
kesuksesan dalam berbagai bidang, baik bidang akademis maupun lnon akademis.
DAFTAR PUSTAKA
As-Saqa’ied, Muhammad. Melejitkan Daya Ingat. Surakarta: Ziyad Visi
Media, 2008.
Kholid, Setia Furqon. Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses. Cet VI,
Sumedang: Rumah Karya, 2011.
Martokoesoemo, Priatno H. Law of Siritual Attraction. Bandung: Mizan
Media Utama, 2008.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama :
MILA AZIZAH
NIM :
11032203914
Tempat/Tgl
Lahir : Garut, 01 April 1992
Jenis
Kelamin : Perempuan
Fakultas : Ushuluddin
Jurusan
/ Semester : Tafsir Hadits
International / III
No HP :
085271234675
e-mail :
mila.elhamidy@yahoo.com , mila.az21@yahoo.co.id
Alamat : Asrama
Putri International Class, depan Rektorat
UIN SUSKA Riau, Jl. H. Subrantas,
Panam,
Pekanbaru
Motto : Mundur = Bunuh Diri
Organisasi
Kampus : 1. Dept.
Agama BEM Fakultas Ushuluddin
2. Bidang Intelektual Al-Fata Al-Muntazhar
(Rohis) Fakultas Ushuluddin
Luar Kampus : Pengurus
HIMI PERSIS (Himpunan Mahasiswi Persatuan Islam) Wilayah Riau